Rabu, 05 November 2008

Peserta Didik dan Pendidik

Credit By : Azr


1. Peserta Didik
Peserta didik sebagai individu/pribadi (manusia seutuhnya), individu diartikan orang seorang tidak tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang menentukan diri sendiri dan tidak dipaksa dari luar, mempunyai sifat-sifat dan keinginan sendiri.
Namun secara garis besar mereka dapat dilihat ciri-cirinya sebagai peserta didik, sehingga kita mengetahui bahwa ia termasuk peserta didik.
Ciri-ciri tersebut adalah :
a) Kelemahan dan letak berdayaannya.
b) Berkemauan keras untuk berkembang
c) Ingin menjadi diri sendiri (memperoleh kekuatan)
2. Jenis peserta didik
Mengapa perlu pembagian jenis peserta didik? Sebab sebagai pendidik jika sudah mengetahui jenis peserta didiknya akan lebih mudah melaksanakan proses pendidikan.
Marilah kita pelajari:
a) Peserta didik menurut tahap perkembangan dan unsur
0 – 7 Tahun = Masa kanak-kanak
7 – 14 Tahun = Masa sekolah
14 – 21 Tahun = Pubertas
Sedangkan masa pubertas yang sesungguhnya memasuki usia 14 - 21 tahun, hal ini dapat dikatagorikan menjadi :
Masa pra-pubertas = wanita 12 – 13 tahun
Laki-laki 31 -14 tahun
Masa pubertas = wanita 13 -18 tahun
Laki-laki 14 -18 tahun
Masa adolesen = wanita 18 -21 tahun
Laki-laki 19 – 23 tahun
Ketiga masa ini termasuk masa pubertas, masa ini pendidik harus tanggap dalam hal melaksanakan pendidikan, khususnya tentang :
1) Penemuan sifat-sifat khusus yang ada dalam dirinya
2) Biasanya terjadi sifat pertentangan, sebab belum ada keseimbangan emosi.
3) Masa ini adalah masa transisi dari masa kanak-kanak atau masa sekolah menjadi masa dewasa.
4) Masa ini masa penuh pengalaman
5) Masa yang dikuasai perasaan yang lebih dominan dengan pengalaman ini membentuk kepribadian di masa mendatang.
6) Masa dimana peserta didik harus diberi penjelasan masalah pendidikan seks yang sehat
Ada lagi suatu pandangan bahwa peserta didik itu mengalami suatu tingkatan di dalam proses kehidupan seseorang melalui :
1) Tingkat bayi sebagian besar waktu untuk makan minun, dan tidur
2) Tingkat kanak-kanak aktivitasnya bermain
3) Tingkat anak aktivitasnya dengan sosialisasi di luar keluarga
4) Tingkat pemuda pertumbuhan dan perkembangan menuju kerarah kesempurnaan.
5) Tingkat dewasa segala aktivitasnya sudah harus dapat dipertanggung jawabkan.
b) Peserta didik menurut status dan tingkat kemampuan
Dewasaan adalah jika peserta didik sudah bertanggung jawab atas keadaan dirinya baik secara psikologis, paedagogis dan sosialogis serta biologis.
Macam-macam kedewasaan antara lain sebagai berikut :
- Kedewasaan psikologis
- Kedewasaan paedogogis
- Kedewasaan sosialogis
- Kedewasaan biologis

Peserta didik menurut status dan tingkat kemampuan
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa menurut penggolongan berdasarkan IQ atau kecerdasan, kemampuan peserta didik dapa dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
- Peserta didik super normal
- Peserta didik normal
- Peserta didik sub normal
Sementara beberapa ahli lain membedakan lebih terperinci lagi seperti dibawah ini :

Genius IQ 140 keatas
Super Normal Gifted IQ 130 – 140
Superior IQ 110 – 130

Derajad Normal dan Normal IQ 90 – 110
Mental Sedikit dibawah Sub Normal/
Normal Berdorline IQ 70 – 90
Debil IQ 50 – 70
Sub Normal Inbisil IQ 25 – 50
Idiot IQ 20 – 25”

Menurut pengantar pendidikan anak luar biasa yang disusun oleh Sam Isbani dan kawan-kawan menyatakan bahwa status dan kemampuan dasar peserta didik dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Berkelainan Sosial
2) Berkelainan jasmaniah
3) Berkelainan mental
Skema peserta didik :

1. Peserta didik sebagai individu
Cirinya :
- Kelemahan/ketakberdayaannya.
- Berkemauan keras untuk berkembang
- Ingin memperibadi
2. Jenis peserta didik
- Tahap perkembangan dan umur
- Status dan tingkat kemampuan
- Intelegensi
- Kelainan sosial, jasmani dan mental

B. Pendidik
1. Secara adi kodrati pendidik adalah orang tua peserta didik masing-masing. Jadi jika orang tua yang membuang anak kandungnya maka beliau tidak berperan sebagai pendidik. Berbeda dengan orang tua yang berperan sebaik mungkin dengan segala keterbatasannya selalu mengarahkan anaknya, berhubung makin lama makin dibutuhkan pendidikan yang lebih tinggi maka menyerahkan ke lembaga pendidikan. Maka pendidik sejati itu adalah orang tuanya sendiri.
2. Pendidik lain ialah orang yang diserahi tugas pendidik, peserta didik misalnya di lembaga pendidikan atau yang lain contohnya rumah yatim piatu. Pendidik semacam ini mendapat tugas sementara, sebab orang tua tidak dapat melayani melalui pendidik formal/non formal tetapi juga tugas terus menerus karena orang tua tidak dapat mendidiknya disebabkan hubungan orang tua dengan anak putus, misalnya anak yang ada di rumah yatim piatu atau panti asuhan.
Bagaimana sekarang ciri-ciri pendidikan itu ?
1) Adanya pengaruh positif normatif misalnya pendidik mengajak peserta didik (secara formal) untuk datang tepat pada waktunya, maka pendidik harus datang tepat waktu, berarti menimbulkan kedisiplinan.
2) Bertujuan sebagai pendidik juga harus mengetahui yang akan di tuju dalam proses pendidikan.
3) Penerima pengaruh orang lain atau peserta didik.
4) Pengembangan pendidik harus selalu mengembangkan diri seoptimal mungkin.
Skema Pendidik

1. Kodrati : orang tua kandung

2. Orang tua kedua/pendidik formal/non formal

1. Orang tua : Otomatis sebagai pendidik anak

2. Pendidik : Hanya berfungsi sebagai pengganti orang dan professional

1. Wibawa/kewibawaan

2. Melaksanakan tugas profesi sesuai 6 syarat

1. Wibawa batin :
- Timbul dari dalam dirinya
- Tidak dibuat-buat
- Dipatuhi

2. Wibawa Yuridis
- Timbul karena jabatan
- Akan lebih jika wibawa batin tidak ada
- Tidak sabar


C. Materi Pendidikan
Untuk menentukan materi pelajaran dalam pendidikan tergantung kedua syarat yaitu :
1) Alat mencapai tujuan
2) Struktur individualitas anak/peserta didik
Kedua syarat ini dijiwai oleh undang-undang yang ditetapkan guna mencapai tujuan pendidikan. Untuk Indonesia misalnya di jiwai oleh UUPP Nomor 4 tahun 1950.
a) Jenis alat pendidikan
Misalnya :
- Perbuatan atau tindakan taratur/keteraturan seseorang akan membuat kedisiplinan yang dapat menyangkut tempat dan waktu
- Perbuatan selalu bersih akan membawa hal-hal perbuatan hidup bersih.
b) Hukuman
Untuk dapat mengetahui kesalahannya maka pemberian hukuman harus melalui langkah-langkah dengan pertimbangan agar :
- Anak sadar akan kesalahannya
- Anak mengakui kesalahannya
- Anak sanggup memperbaiki kesalahannya.
c) Sifat Penggunaan alat
Tujuan pendidikan yang akan di dapat jangan merupakan suatu paksaan. Buatlah sedemikian rupa agar peserta didik/anak tidak merasa dibawa kesuatu tujuan tertentu.
Selain anak/peserta didik main kubus/kotak diminta harus memasukkan kembali kedalam dus dan setelah itu mencuci tangan baru setelah itu pula di beri pujian.
d) Yang menggunakan alat pendidikan
- Pendidikan utama yaitu orang tua
- Pendidikan pengganti orang tua
- Guru
e) Syarat memilih alat pendidikan
- Tujuan yang dicapai dengan alat itu demi kepentingan anak/peserta didik
- Siapa yang menggunakan (pendidik)
- Bahan dan alat apa yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
- Bagaimana efek penggunaan alat pendidikan
- Kemampuan anak menerima hukuman

SKEMA MATERI PENDIDIKAN

- Beda alat dan faktor pendidik
- Jenis alat pendidikan
- Hukuman
- Sifat penggunaan alat
- Yang menggunakan alat
- Syarat pemiliharaan alat
- Sesuai perkembangan
- Anak
- Nilai membentuk
- Dapat dipakai praktek
- Ciri-ciri tugas




Tidak ada komentar: